Jumat, 18 November 2016

Cara Penemuan Kebenaran

Cara-cara untuk menemukan kebenaran sebagaimana diuraikan oleh Hatoni Kasmadi, dkk., (1990) sebagai berikut.

1. Penemuan Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan adalah penemuan yang berlangsung tanpa disengaja, cara ini tidak dapat diterima dalam metode keilmuan untuk menggali pengetahuan atau ilmu.
2. Penemuan 'Coba dan Ralat' (Trial and Error)
Penemuan coba dan ralat terjadi tanpa adanya kepastian akan berhasil atau tidak berhasil kebenaran yang dicari, cara ini kerap kali memerlukan waktu yang lama, karena memang tanpa rencana, tidak terarah, dan tidak diketahui tujuannya. Cara ini pun tidak dapat diterima sebagai cara ilmiah dalam usaha untuk mengungkapkan kebenaran.


3. Penemuan Melalui Otoritas atau Kewibawaan


Pendapat orang-orang yang memiliki kewibawaan, orang yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan sering diterima sebagai kebenaran meskipun pendapat tersebut tidak didasarkan pada pembuktian ilmia, namj pendapat tersebut tetap berguna. Dengan demikian, pendapat pemegang otoritas itu bukanlah pendapat yang beras dari penelitian, melainkan hanya berdasarkan pemikiran yang diwarnai oleh subjektivitas.


4. Penemuan Secara Spekulatif


Cara ini mirip dengan cara coba dan ralat. namun, perbedaannya dengan coba dan ralat memang ada. Seseorang yang menghadapi suatu masalah harus dipecahkan pada penemuan secara spekulatid, mungkin sekali ia membuat sejumlah alternatif pemecahan. Kemudian ia mungkin memilih satu alternatif pemecahan, sekalipun ia tidak yakin benar mengenai keberhasilannya.


5. penemuan Kebenaran Lewat Cara Berpikir Ktitis dan Rasional


Telah banyak kebenaran yang dicapai oleh manusia sebagai hasil upayanya menggunakan kemampuan berpikirnya. Dalam menghadapi masalah, manusia berusaha menganalisisnya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki untuk sampai pada pemecahan yang tepat. Cara berpikir yang ditempuh pada tingkat permulaan dalam memecahkan masalah adalah dengan cara berpikir analisis dan berpikir sintesis.


6 Penemuan Kebenaran Melalui Penelitian Ilmiah


Cara mencari kebenaran yang dipandang ilmiah ialah yang dilakukan melalui penelitian. Penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu pada manusia dalam taraf keilmuan. Penyaluran sampai pada taraf setinggi ini disertai oleh keyakinan bahwa ada sebab bagi setiap akibat, dan bahwa setiap penelitian ilmiah melekat ciri-ciri umum, yaitu pelaksanannya yang metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang logis dan koherensi. Artinya dituntut adanya sistem dalam metode maupun dalam hasilnya. Jadi, susunannya logis. Ciri lainnya adalah universalifas. Setiap penelitian ilmiah harus objektif, artinya terpimpin oleh objek dan tidak mengalami distorsi karena adanya berbagai prasangka subjektif. Agar penelitian ilmiah dapat dijamin objektivitasnya, tuntutan intersubhektivitas perlu dipenuhi. Penelitian ilmiah juga harus diverifikasi oleh semua peneliti yang relevan. Prosedur penelitian harus terbuka untuk diperiksa oleh ilmuwan lain maka penelitian ilmiah harus dapat dikomunikasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar