Menurut The Liang Gie (2000) pengetahuan ilmiah mempunyai empat bentuk.
1. Deskripsi
merupakan kumpulan pernyataan bercorak deskriptif dengan memberikan mengenai bentuk, susunan, peranan, dan hal-hal terperinci lainnya dari fenomena yang bersangkutan.
2. Preskripsi
merupakan kumpulan bercorak preskriptif dengan memberikan petunjuk atau ketentuan mengenai apa yang perlu berlangsung atau sebaiknya dilakukan dalam hubungannya dengan objek sederhana itu.
3. Eksposisi Pola
merangkum pernyataan yang memaparkan pola dalam sekumpulan sifat, ciri, kecenderungan, atau proses lainnya dari fenomena yang ditelaah.
4. Rekonstruksi Historis
merangkum pernyataan yang berusaha menggambarkan atau menceritakan dengan penjelasan atau alasan yang diperlakukan pertumbuhan sesuatu hal pada masa lampau yang jauh baik secara ilmiah atau karena campur tangan manusia. Sebuah kategori penggolongan ilmu yang banyak dikemukakan para ahli ialah pembedaan segenap pengetahuan ilmiah dalam dua kelas yang saling berlawanan. berikut ini merupakan penggolongan ilmu-ilmu, yakni sebagai berikut.
a. Ilmu Formal dan Ilmu Nonformal atau Ilmu Formal/Ilmu Non empiris
Nonempiris tidak berarti empiri atau pengalaman indrawi tidak mempunyai peran. suatu ilmu disebut nonempiris (formal) karena ilmu ini dalam seluruh kegiatannya tidak bermaksud menyelidiki secara sistematis data-data indrawi yang konkret. suatu ilmu disebut ilmu empiris karena didalam ilmu ini empiri atau pengalaman indrawi memainkan peranan sentral/utama.
b. Ilmu Murni dan Ilmu Terapan
Ilmu murni/teoritis adalah ilmu yang bertujuan meraih kebenaran demi kebenaran. ilmu terapan atau praktis ialah yang bertujuan untuk diaplikasikan atau diambil manfaatnya.
c. Ilmu Nomotetis dan Idiografis
Nomotis ilmu, yang termasuk ilmu ini adalah ilmu-ilmu alam yang objek pembahasannya adalah gejala yang dialami terus menerus dan mempunyai hubungan dengan suatu hukum alam. Ilmu idiografis, yang termasuk dalam ilmu ini adalah ilmu-ilmu budaya yang objek pembahasannya bersifat individual dan mencoba mengerti atau memahami objeknya menurut keunikannya.
d. Ilmu Deduktif dan Induktif
Disebut ilmu deduktif karena semua pemecahan, yang dihadapi dalam ilmu ini tidak didasarkan atas pengalaman indrawi atau empiris, melainkan atas dasar deduksi atau penjabaran. contoh ilmu Deduktif: matematika. Suatu ilmu disebut ilmu induktif apabila penyelesaian masalah-masalah dalam ilmu yang bersangkutan didasarkan atas pengalaman indrawi atau empiris. yang termasuk ilmu induktif adalah ilmu alam.
e. Naturwissenschaften dan Geisteswussenschaften
Pembedaan antara Natur dan geist diusahakan oleh Wilhelm Dilthey berdasarkan pembedaan antara ilmu nomotetis dan ideografis yang sudah digarap oleh Wilhelm Windeldband. Natur adalah ilmu pengetahuan alam dan objek pembahasannya adalah benda alam atau gejala alam. Geist adalah ilmu budaya dengan objek pembahasannya adalah produk manusiawi.
f. Ilmu-Ilmu Empiris Secara Lebih Khusus
Menurut Berling ada tiga, yakni ilmu alam, ilmu hayat, dan Ilmu manusia.
perbandingan antara ilmu alam dengan ilmu hayat dengan ilmu jiwa (psikologi) serta ilmu kemasyarakatan (sosiologi):
- Jarak antara subjek dengan objek dalam ilmu alam lebih besar ketimbang jarak subjek dan objek dalam ilmu hayat. Demikian juga jarak antara subjek dan objek dalam ilmu hayat lebih besar daripada jarak subjek dan objek dalam psikologi.
- Lingkungan objeknya pun berkurang dalam urutan yang sama. Dalam ilmu alam, subjek meninjau objeknya dalam jarak yang lebih besar dan lebih banyak menyorotnya dari luar. Sebaliknya, objek di dalam ilmu alam, jauh lebih banyak jumlahnya dan lebih beraneka ragam dibandingkan dengan objek dalam psikologi atau sosiologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar