Phytagoras dikenal lahir dari pulau Samos. Pulau ini terletak di negara Yunani. Phytagoras diperkirakan lahir pada 580 BC. Hampir sama dengan Thales, Phytagoras sering melakukan perjalanan untuk menuntu ilmu ke negeri Mesir dan Babilonia. Bahkan dalam suatu riwayat, pernah disampaikan Phytagoras pernah mencapai negeri India untuk belajar.
Semasa hidupnya Phytagoras dikenal banyak menjalin hubungan baik dengan para ahli matematika lainnya. Phytagoras jua dikenal memiliki aliran mistik dan penganut ilmu kebatinan. Aliran ini banyak diikuti orang dan para pengikutnya disebut Phytagorean.
Phytagoras pernah mendirikan sebuah sekolah di Crotona. Sekolah tempat belajar matematika sains dan filsafat. Dikenal seorang guru Phytagoras bernama Pherekydes. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa ilmu Phytagoras berasal dari Thales melalui murid Thales yang bernama Anaximander.
Salah satu karya besar Phytagoras yang dikenal hingga sekarang adalah bilangan triple Phytagoras. Bilangan tersebut adalah bilangan pembentuk segitiga siku siku yang memenuhi rumusan: a^2 = b^2+c^2.
Penemuan lain oleh Phytagoras mengenai bilangan bersahabat dan bilangan sempurna. Bilangan bersahabat adalah hubungan antara dua bilangan dimana bilangan pertama memiliki jumlah faktor murni dari bilangan ke dua, sementara bilangan kedua sama dengan jumlah faktor murni bilangan pertama. Untukbilangan sempurna dinyatakan sebagai suatu bilangan yang memiliki faktor prima yang jumlahnya adalah bilangan itu sendiri. Contoh bilangan sempurna 6,yang memiliki faktor prima 1,2,3 dan jika dijumlahkan 1+2+3=6. Pengikut Phytagoras dikenal sebagai fanatik terhadap bilangan. Bahkan suatu pernyataan mereka secara filsafat menyatakan bahwa ‘ alam semesta ini adalah bilangan’. Di bidang geometri terkenal dengan pembagian bangun geometri menjadi tetraghedron, kubus, dan dodecahedron. Meskipun begitu mereka telahmengenal segilima beraturan.
Kemampuan lain dari Phytagoras adalah di bidang musik. Terinspirasi dari ketika dia melewati sebuah tempat pandai besi, dia menemukan jenis nanda yang dihasilkan pada besi tersebut. Akhirnya dia merumuskan sebuah teori, semakin pendek pegangan martil maka amkin tinggi frekuensi nada yang di dapat,begitu juga sebaliknya. Ide ini yang menjadi titik tereang penemuan kecapi dan suling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar