Sebagai seorang ulama dan pemikir dalam dunia Islam,
tentunya ia sangat tekun untuk menulis kitab. Jumlah kitab yang ditulis
al-Ghazali sampai sekarang belum disepakati secara definitif oleh para penulis
sejarahnya. Menurut Ahmad Daudy, penelitian paling akhir tentang berapa jumlah
buku yang dikarang oleh al-Ghazali seperti halnya yang dilakukan oleh
Abdurrahman Al-Badawi, yang hasilnya dikumpulkan dalan satu buku yang berjudul
Muallafat Al-Ghazali.Dala buku tersebut, Abdurrahman mengklasifikasikan
kitab-kitab yang ada hubungannya dengan karya al-Ghazali dalam tiga kelompok.
Pertama, kelompok kitab yang dapat dipastikan sebagai karya al-Ghazali yang
terdiri atas 72 buah kitab. Kedua, kelompok kitab yang diragukan sebagai
karyanya yang asli terdiri atas 22 kitab. Ketiga, kelompok kitab yang dapat
dipastikan bukan karyanya, terdiri atas 31 buah kitab.
Mengenai kitab-kitab yang ditulis oleh al-Ghazali meliputi
bidang ilmu yang populer pada zamannya, di antaranya tentang tafsir al-Qur’an,
ilmu kalam, ushul fiqh, fiqih, tasawuf, mantiq, falsafat, dan lainnya.
a. Ihya Ulum Ad-Din
(membahas ilmu-ilmu agama)
Ini merupakan kitab paling terkenal yang dikarangnya selama
beberapa tahun dalam keadaan berpindah-pindah antara syam, Yerussalem, Hijaz
dan Yus, dan yang berisi paduan indah antara fiqh, tasawuf dan falsafat, bukan
saja terkenal di kalangan kaum muslimin, tetapi juga di dunia Barat dan luar
Islam.
b. Tahafut al-Falasifah
(menerangkan pendapat para filsuf ditinjau dari segi agama).
c. Al-Munqidz min
adh-Dhalal (menerangkan tujuan dan rahasia-rahasia ilmu).
Kedua kitab ini , yaitu Tahafut al-Falasifah dan Al-Munqidz
min Adh-Dhalal merupakan kitab yang memuat di dalamnya tentang permasalahan
adanya peperangan dari kalangan fuqaha dan tasawuf (Ibnu Rusyd), disebabkan
sikap al-Ghazali yang menentang para filosof Islam, bahkan ia sampai
mengkafirkan dalam tiga hal, yaitu :
- Pengingkaran terhadap kebangkitan jasmani.
- Membatasi pengetahuan Tuhan kepada hal-hal yang besar saja,
- Adanya kepercayaan tentang qadimnya alam dan keasliannya.
d. Al-Iqtashad fi
Al-‘Itiqad (inti ilmu ahli kalam),
e. Jawahir
Al-Qur’an (rahasia-rahasia yang terkandung dalam al-Qur’an),
f. Mizan
Al-‘Amal (tentang falsafah keagamaan),
Dalam buku ini, juga menyepakti bahwa persoalan yang tiga
hal dalam kitab Tahafut al-Falasifah dan
Al-Munqidz min Adh-Dhalal menjadi kepercayaan orang-orang tasawuf juga. Bahkan
dalam bukunya Al-Madhum ‘ala Ghairi Ahlihi, ia mengakui qadimnya alam.
g. Al-Maqasshid Al-Asna fi Ma’ani Asma’illah
Al-Husna (tentang arti nama-nama Tuhan),
h. Faishal
At-Tafriq Baina Al-Islam Wa Al-Zindiqah (perbedaan antara Islam dan Zindiq),
i. Al-Qisthas
Al-Mustaqim (jalan untuk mengatasi perselisihan pendapat).
j.
Al-Mustadhhir,
k. Hujjat Al-Haq
(dalil yang benar),
l. Mufahil
Al-Khilaf fi Ushul Ad-Din (menjauhkan perselisihan dalam masalah ushul ad-din),
m. Kimiya
As-sa’adah (menerangkan syubhat ahli ibadah),
n. Al-Basith (fiqh),
o. Al-Wasith
(fiqh),
p. Al-Wajiz
(fiqh),
q. Al-Khulasahah
Al-Mukhtasharah (fiqh),
r. Yaqut
At-Ta’wil fi Tafsir At-Tanzil (tafsir 40 jilid),
s. Al-Mustasfa
(ushul fiqh),
t. Al-Mankhul
(ushul fiqh),
u. Al-Muntaha fi
‘ilmi Al-Jadal (cara-cara berdebat yang baik),
v. Mi’yar
Al-‘ilmi,
w. Al-Maqashid
(yang dituju),
x. Al-Madnun bihi
’ala Ghairi Ahlihi,
y. Misykat
Al-anwar (pelajaran keagamaan),
z. Mahku
An-Nadhar,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar