Di sini tidak mungkin membahas secara kongkret cara-cara perlakuan alam yang perlu diubah, melainkan yang dicari adalah kesalahan dasar dalam sikap manusia. Dimana kesalahan dalam pendekatan manusia terhadap alam sehingga ia semakin merusaknya?
1. Sikap Teknokratis
Pola pendekatan manusia modern terhadap alam dapat disebut teknokratis (dari kata Yunani "tekne", dan "krattein", menguasai). Artinya, manusia memandang alam sebagai objek penguasaan. Alam menjadi sekadar sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia. Alam menjadi dianggap tambang kekayaan dan energi yang perlu dieksploitasi atau dimanfaatkan. Bahwa alam bernilai pada dirinya sendiri dan oleh karenanya yang perlu dipelihara, tidak termasuk ke dalam wawasan teknokratis. Sikap teknokratis dapat diringkas sebagai sikap "merampas dan membuang": alam dibongkar untuk mengambil apa saja yang diperlukan, dan apa yang tidak diperlukan, termasuk produk-produk samping pekerjaan manusia, begitu saja dibuang.
2. Sikap Manusia terhadap Lingkungan
Sikap dasar itu kelihatan dalam cara manusia bersikap terhadap lingkungannya. Sikap itu merupakan ciri khas seluruh perekonomian modern maupun sikap manusia dalam hidup sehari-hari.
Baik ekonomi kapitalisme maupun sosialisme secara hakiki merusak lingkungan. Dalam ekonomi kapitalistik tujuan produksi adalah laba perusahaan. Laba menjamin bahwa sebuah perusahaan dapat mempertahankan diri dalam alam saingan bebas.
Untuk meningkatkan laba, biaya produksi perlu ditekan serendah mungkin. Oleh karena itu ekonomi modern condong untuk mengeksploitasi kekayaan alam dengan semurah mungkin: dengan sekadar mengambil, dengan menggali dan membongkar, apa yang diperlukan, tanpa memikirkan akibat bagi alam sendiri dan tanpa usaha untuk memulihkan keadaan semula. Begitu pula asap, pelbagai substansi kimiawi yang beracun dan segala bentuk sampah lain dibuang dengan semurah mungkin: dibuang ke tempat pembuangan sampah, dialirkan ke dalam air sungai, dihembuskan melalui cerobong-cerobong ke dalam atmosfer. Mengolah sampah sampai racunnya hilang dan sampai dapat lagi hanya menambah biaya. kalau proses produksi dibiarkan berjalan menurut mekanisme ekonomisnya sendiri, alam dan lingkungan hidup manusia mesti semakin rusak.
Dalam kenyataan ekonomi-ekonomi sosialis-komunis menyebahkan kerusakan lingkungan yang jauh lebih parah lagi. Apa sebabnya? ekonomi-ekonomi kapitalistik sekurang-kurangnya mempunyai satu keunggulan terhadap ekonomi-ekonomi sosialis. Kebanyakan bekerja dalam alam demokrasi dan oleh karena itu mau tak mau harus memperhatikan tuntutan masyarakat. Kapitalisme dalam sejarah muncul sebagai lebih responsif terhadap pelbagai tekanan. Maka mereka tidak dapat begitu saja mengotori dan merusak lingkungan. Sedangkan sosialisme selalu direalisasikan di bawah rezim diktatur yang tidak perduli pada pendapat masyarakat. Masyarakat tidak berani mengajukan protes. Oleh karena itu industrialisasi dipaksakan tanpa perhatian pada kesehatan masyarakat. Akibat-akibatnya baru diketahui sekarang. Untuk membersihkan kembali air tanah, danau-danau, serta untuk membangun kembali hutan-hutan yang telah hancur akan amat mahal. Hal mana dapat menjadi peringatan bahwa dosa melawan lingkungan pernah akan ditagih oleh alam dan kemudian akan jauh lebih mahal dibayar kembali daripada kalau sejak semula alam diperlakukan dengan baik.
Kelihatanlah bahwa alasan paling dalam di belakang pola ekonomi modern yang merusak, baik yang kapitalis maupun yang sosialis terdapat sebuah ideologi, yaitu ideologi pertumbuhan. Nilai tertinggi ekonomi modern segala bentuk adalah agar produksi terus bertambah. Ekonomi modern tidak memiliki konsep sistem produksi dalam perimbangan. Ideologi pertumbuhan itulah yang membuat manusia terus mau mencari lebih banyak, lebih jauh, yang membuatnya tidak pernah puas dengan keadaan yang tercapai sehingga alam semakin harus dibongkar dan diobrak-abrik untuk menghasilkan lebih banyak kekayaan bagi manusia. Namun kita jangan hanya mempersalahkan perusahaan-perusahaan besar kecil. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak lebih baik sikapnya terhadap lingkungan. Dengan seenaknya pohon ditebang, bunga di alam dipotong, sampah dibuang ke sungai, kotoran ditinggalkan berserakan di tempat piknik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar